Blora Online

Untuk Anda Kami Ada

Kecamatan Japah


Japah adalah sebuah kecamatan yang terletak di sebelah barat Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini terletak pada 111°016 - 111°338 Bujur Timur dan di antara 06°528’ - 07°248’ Lintang Selatan.

Wilayah Kecamatan Japah bagian selatan terdiri dataran rendah dan tanahnya subur, jalan datar beraspal baik, sementara wilayah bagian timur merupakan kawasan hutan jati milik Perhutani yang terdapat dataran tinggi dan tanahnya subur, jalan beraspal rusak. Wiayah bagian barat terdapat kawasan hutan jati milik Perhutani yang terdapat dataran tinggi, tanahnya subur, jalan beraspal baik, sementara wilayah bagian Utara terdapat kawasan hutan jati yang luas milik perhutani dataran tinggi, tanah berbatu, dan jalan beraspal rusak.

Desa/kelurahan

1. Beganjing
2. Bogem
3. Bogorejo
4. Dologan
5. Gaplokan
6. Harjowinangun
7. Japah
8. Kalinanas
9. Krocok
10. Ngapus
11. Ngiyono
12. Ngrambitan
13. Padaan
14. Pengkolrejo
15. Sumberejo
16. Tengger
17. Tlogowungu
18. Wotbakah

Separuh dari wilayah Kecamatan Japah merupakan kawasan hutan, terutama di bagian utara, timur, dan barat dan dataran rendah di bagian selatan umumnya merupakan areal persawahan yang subur. Sebagian besar wilayah Kecamatan Japah merupakan daerah krisis air (baik untuk air minum maupun untuk irigasi) pada musim kemarau. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan.

Wilayah Kecamatan Japah beriklim Tropis dan suhu udara rata–rata 32º C. Pada musim kemarau, yakni antara bulan April hingga Oktober suhu udara rata–rata 34 ºC dan 38 ºC, sementara pada musim penghujan, yakni antara bulan Oktober hingga April suhu udara rata – rata 32 ºC dan 34 ºC. Keadaan angin pada musim penghujan sangat kencang dari arah barat daya dan Utara.

Daerah Kecamatan Japah pada musim hujan sering terjadi banjir, karena tidak adanya selokan yang memadai sehingga mengakibatkan banyaknya genangan air yang akan mengakibatkan jalan beraspal menjadi rusak, juga banyak terjadi tanah longsor. Pada musim kemarau Kecamatan Japah sering terjadi kekeringan,sulit untuk mendapatkan air dan disisi lain sering terjadi kebakaran. Daerah Kecamatan Japah merupakan daerah lahan kritis dan tandus, sehingga pendapatan perkapita rendah, juga tergolong ekonomi rendah, sehingga Kecamatan Japah dapat disebut daerah staguna (daerah mandek).

Samin Surosentiko


Samin Surosentiko lahir pada tahun 1859, di Desa Ploso Kedhiren, Randublatung Kabupaten Blora. Ayahnya bernama Raden Surowijaya atau lebih dikenal dengan Samin Sepuh. Nama Samin Surosentiko yang asli adalah Raden Kohar . Nama ini kemudian dirubah menjadi Samin, yaitu sebuah nama yang bernafas kerakyatan.

Samin Surosentiko masih mempunyai pertalian darah dengan Kyai Keti di Rajegwesi, Bojonegoro dan juga masih bertalian darah dengan Pengeran Kusumoningayu yang berkuasa di daerah Kabupaten Sumoroto ( kini menjadi daerah kecil di Kabupaten Tulungagung) pada tahun 1802-1826.

Pada tahun 1890 Samin Surosentiko mulai mengembangkan ajarannya di daerah Klopoduwur, Blora. Banyak penduduk di desa sekitar yang tertarik dengan ajarannya, sehingga dalam waktu singkat sudah banyak masyarakat yang menjadi pengikutnya. Pada saat itu pemerintah Kolonial Belanda belum tertarik dengan ajarannya, karena dianggap sebagai ajaran kebatinan biasa atau agama baru yang tidak membahayakan keberadaan pemerintah kolonial.

Pada tahun 1903, Residen Rembang melaporkan bahwa ada sejumlah 722 orang pengikut samin yang tersebar di 34 Desa di Blora bagian selatan dan daerah Bojonegoro. Mereka giat mengembangkan ajaran Samin. Sehingga sampai tahun 1907 orang Samin berjumlah + 5.000 orang. Pemerintah Kolonial Belanda mulai merasa was-was sehingga banyak pengikut Samin yang ditangkap dan dipenjarakan.

Dan pada tanggal 8 Nopember 1907, Samin Surosentiko diangkat oleh pengikutnya sebagai RATU ADIL,dengan gelar Prabu Panembahan Suryangalam. Kemudian selang 40 hari sesudah peristiwa itu, Samin Surosentiko ditangkap oleh radenPranolo, yatu asisten Wedana Randublatung. Setelah ditangkap Samin beserta delapan pengikutnya lalu dibuang ke luar Jawa, dan berliau meninggal di luar jawa pada tahun 1914.

Tahun 1908, Penangkapan Samin Surosentiko tidak memadamkan pergerakan Samin. Wongsorejo, salah satu pengikut Samin menyebarkan ajarannya didistrik Jawa, Madiun. Di sini orang-orang Desa dihasut untuk tidak membayar Pajak kepada Pemerintah Kolonial. Akan tetapi Wongsorejo dengan baberapa pengikutnya ditangkap dan dibuang keluar Jawa.

Tahun 1911 Surohidin, menantu Samin Surosentiko dan Engkrak salah satu pengikutnya menyebarkan ajaran Samin di daerah Grobogan, sedangkan Karsiyah menyebarkan ajaran Samin ke Kajen, Pati. Tahun 1912, pengikut Samin mencoba menyebarkan ajarannya di daerah Jatirogo, Kabupaten Tuban, tetapi mengalami kegagalan.

Tahun 1914, merupakan puncak Geger Samin. Hal ini disebabkan karena Pemerintah Kolonial belanda menaikkan Pajak, bahkan di daerah Purwodadi orang-orang Samin sudah tidak lagi menghormati Pamong Desa dan Polisi, demikian juga di Distrik Balerejo, Madiun.

Di Kajen Pati, Karsiyah tampil sebagai Pangeran Sendang Janur, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membayar pajak. Di Desa Larangan, Pati orang-orang Samin juga menyerang aparat desa dan Polisi Di Desa Tapelan, Bojonegoro juga terjadi perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial Belanda, yaitu dengan tidak mau membayar pajak.

Tahun 1930, perlawanan Samin terhadap pemerintah Kolonial terhenti, hal ini disebabkan karena tidak ada figur pimpinan yang tanggguh.

Dalam naskah tulisan tangan yang diketemukan di Desa Tapelan yang berjudul Serat Punjer Kawitan, disebut-sebut juga kaitan Samin Surosentiko dengan Adipati Sumoroto Dari data yang ditemukan dalam Serat Punjer Kawitan dapat disimpulkan bahwa Samin Surosentiko yang waktu kecilnya bernama Raden Kohar , adalah seorang Pangeran atau Bangsawan yang menyamar dikalangan rakyat pedesaan. Dia ingin menghimpun kekuatan rakyat untuk melawan Pemerintah Kolonial Belanda dengan cara lain.

Dialog Budaya Dengan Sedulur Samin Di Pendopo Samin


Kesederhanaan, kejujuran, menjaga kelestarian alam dan pakaian adat merupakan beberapa contoh tradisi atau kebiasaan perilaku yang terus dipraktekkan oleh sedulur sikep disini.

Masyarakat sedulur sikep di Dukuh Karangpace ini masih memegang teguh tradisi dan kebudayaannya, suatu sikap yang patut untuk dicontoh. Begitu juga dengan masyarakat Blora yang terus berusaha meneladani nilai-nilai luhur sedulur samin, ditengah terpaan budaya dan keyakinan yang tak sesuai.

Disela kunjungan kerja ke Kabupaten Blora pada Sabtu (7/3/2015) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana mampir ke perkampungan sedulur samin, di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur, Kec. Banjarejo.

"Semua hal yang berkaitan dengan budaya leluhur yang dari turun temurun selalu dipertahankan. Ini yang nantinya akan menjadi kekuatan bangsa, karakter kita dan tidak hilang ditelan oleh waktu dan jaman", hibauan ini disampaikan Presiden Jokowi saat Dialog Budaya Dengan Sedulur Samin Di Pendopo Samin, Karangpace.

Tentu saja, Presiden Jokowi sangat mendukung tradisi masyarakat Samin yang terus menjaga budaya adatnya. Beliau juga meminta kepada warga Samin khususnya dan masyarakat blora, agar terus merawat perkampungan adat dan budayanya untuk mencegah masuknya budaya asing yang saat ini sangat mengkuatirkan dan merusak generasi muda indonesia pada umumnya.

Kecamatan Todanan


Kecamatan todanan, secara geografis terletak di bagian barat laut kabupaten blora, berjarak 40 km arah barat dari pusat kota blora. Secara administrasi, kecamatan todanan di sebelah utara berbatasan langsung dengan kabupaten pati, di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan japah, di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan kunduran, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten grobogan. Jadi kecamatan todanan berbatasan langsung dengan 2 (dua) kabupaten sekaligus. Bentang terjauh kecamatan todanan dari barat ke timur sepanjang 16 km, yaitu dari desa pelemsengir sampai desa gunungan dan dari utara ke selatan sejauh 25 km yaitu dari desa kedungbacin sampai desa tinapan.

Kecamatan todanan memiliki wilayah seluas 128,74 km 2 atau 7,07 persen luas kabupaten blora. Dibandingkan kecamatan lain, luas wilayah kecamatan todanan tergolong besar yaitu menempati urutan ke-4 se kabupaten blora. Di kecamatan todanan terdapat desa yang luasnya sangat kecil yakni desa gunungan merupakan desa yang memiliki wilayah terkecil dengan luas wilayah 24,56 km 2 atau sekitar 10,3 persen dari luas kecamatan todanan.

Lahan di kecamatan todanan terdiri atas lahan sawah seluas 4.055,174 hektar (31,50 persen) dan sisanya lahan bukan sawah sebesar 8.818,826 hektar (68,50 persen). lahan bukan sawah terbagi atas 43,76 persen hutan negara, 15,88 persen tegalan, 8,28 persen pekarangan, 0,56 persen lainnya. Lahan sawah yang menggunakan irigasi tehnis, setengah teknis dan sederhana sebanyak 3,125 hektar sedangkan sisanya seluas 4.051,87 hektar merupakan sawah tadah hujan. Dengan demikian sebagian besar lahan sawah panen padi sawah hanya satu kali dalam setahun, hanya sebagian lahan di sepuluh desa yang dapat panen padi sawah dua kali dalam setahun.

Iklim di kecamatan todanan secara umum tidak jauh berbeda dengan kecamatan lain di blora. Kecamatan todanan termasuk daerah dengan curah hujan rendah dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau. Rata-rata curah hujan di kecamatan todanan tercatat sebesar 165 mm dengan rata-rata hari hujan tercatat sebanyak 7,6 hari perbulan. Curah hujan cukup tinggi tercatat pada bulan januari, nopember dan desember dengan curah hujan di atas 200 mm dan terendah pada bulan juli dan agustus dengan curah hujan sebesar 0 mm, dikarenakan tidak ada hujan sama sekali. Hari hujan tercatat cukup sering terjadi pada bulan januari dengan hari hujan 15 hari perbulan dan pada bulan juni, juli dan bulan agustus tidak terjadi hujan sama sekali tercatat 0 hari hujan perbulan.

Berdasarkan uu no. 23 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa tersebut. Dalam menjalankan pemerintahan desa seorang kepala desa dibantu oleh sekretaris desa dan perangkat desa.

Secara administrasi, kecamatan todanan terbagi menjadi 25 desa dan merupakan kecamatan dengan jumlah desa yang sama dengan kecamatan jepon. Untuk memudahkan koordinasi, setiap desa terbagi menjadi beberapa rukun warga (rw) dan rukun tetangga (rt). Disamping itu, masyarakat todanan juga menggunakan dusun sebagai wilayah administrasi. kecamatan todanan terdiri dari 75 dusun, 74 rukun warga dan 341 rukun tetangga dengan jumlah penduduk sebesar 58.161 jiwa.

Kecamatan todanan dipimpin oleh seorang camat dan dibantu seorang sekretaris kecamatan. Jumlah pegawai di kantor kecamatan todanan adalah 12 orang. Jumlah perangkat desa di kecamatan todanan mengalami mengalami perubahan sejak tahun 2010. Perangkat desa pada tahun 2010 berjumlah 209 orang, sedangkan pada tahun 2011 berjumlah 209 orang begitupun di tahun 2012 yaitu 209 perangkat. Jumlah personel perlindungan masyarakat (linmas) yang merupakan aparat desa di bidang keamanan dan ketertiban, tidak ada perubahan yaitu berjumlah 623 orang.

Upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kecukupan jumlah guru. Kedua hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah dan rasio murid guru. Jumlah sekolah jenjang tk, sd, smp dan slta mengalami perubahan dengan tahun 2011 yaitu masing-masing sebanyak 35, 48, 7 dan 1 unit. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah sekolah tk, sd, sltp dan slta masing-masing sebanyak 39, 55,12 dan 3 sekolah.

Jenjang pendidikan tk dan sd di kecamatan todanan untuk tahun ajaran 2012/2013 seorang guru rata-rata harus mengajar 11 dan 15 siswa. Hanya di desa sambeng yang rasio murid gurunya paling tinggi jika dibandingkan desa lainya yakni seorang guru harus mengajar 22 orang murid. Rasio murid dan guru tk paling tinggi terjadi di desa kacangan sebesar 22 diikuti desa dalangan dengan rasio murid dan guru sebesar 16. Rasio murid dan guru untuk tingkat sd hampir merata di setiap desa dengan kisaran 8 – 22. Hal ini masih menunjukkan ketersediaan guru sd masih mencukupi dalam proses belajar mengajar.

Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk kecamatan todanan, keberadaan sarana kesehatan yang mudah terjangkau dan biaya murah sangat diperhatikan pemerintah. Posyandu memiliki jumlah paling banyak meliputi 87 posyandu yang tersebar di seluruh desa. Posyandu merupakan sarana kesehatan yang terdekat bagi anak balita dan ibu hamil-menyusui. Pemerintah daerah juga mencanangkan program pelayanan kesehatan murah dan terjangkau bagi masyarakat dan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin dari pustu dan puskesmas. Puskemas terletak di desa todanan dan desa gondoriyo, sedangkan pustu terletak di desa pelemsemgir, sambeng, tinapan dan bicak.

Tenaga kesehatan yang berdomisili di kecamatan todanan terdiri dari dokter, mantri kesehatan, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Sedangkan tenaga kesehatan lainnya tidak ada yang berdomisili di kecamatan todanan. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2012 masih sama dengan tenaga kesehatan tahun 2011. Tenaga kesehatan dukun bayi jumlahnya paling banyak walaupun bersifat tradisional yaitu sebesar 26 orang.

Bidan berdomisili hampir di setiap desa kecuali desa wukirsari, todanan, gunungan, candi, gondoriyo, kembang, bedingin, ledok dan kedungbacin. Jumlah layanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat kecamatan todanan pada tahun 2012 mencapai 16.595 buah, dengan pelayanan menggunakan jps mencapai 2.500 buah (15,06 persen). Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat miskin berobat ke puskesmas semakin tinggi.

Sektor pertanian merupakan penggerak utama perekonomian sekaligus sumber utama mata pencaharian masyarakat di kecamatan todanan. Ketersediaan air masih menjadi kendala utama sektor pertanian. Komoditi utama berupa padi dan jagung. Produksi padi kecamatan todanan tahun 2012 mengalami kenaikan sekitar 5.949 ton dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh meningkatnya luas panen yaitu 562 ha. Sedangkan produksi palawija sebagian mengalami penurunan karena sebagian petani menggunakan lahannya untuk menanam tanaman tebu daripada palawija.

Komoditi jagung yang merupakan andalan petani mengalami peningkatan produksi yang cukup besar, padahal luas panen tanaman ini turun 305 ha. Sedangkan tanaman palawija yang mengalami penurunan produksi adalah kacang tanah. Pada tahun 2011 produksi kacang tanah sebanyak 1.500 ton menurun menjadi1.183 ton pada tahun 2012 dengan alasan yang sama, luas panen yang berkurang yaitu 590 ha.

Produktivitas tanaman padi dan palawija di kecamatan todanan masih perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan produksi. Pada tahun 2011, produktivitas ubi kayu (186,66 kw/ha) menduduki peringkat teratas dibandingkan tanaman padi (44,87 kw/ha) dan palawija lainnya. Namun pada tahun 2012 mengalami penurunan produktivitas yang drastis mencapai angka (126,00 kw/ha). Sedangkan tanaman yang mempunyai produktivitas terendah adalah tanaman kacang tanah (11,95 kw/ha).

Mayoritas penduduk kecamatan todanan memelihara ternak sapi dengan tujuan untuk menambah penghasilan atau sebagai tabungan yang dapat digunakan saat ada keperluan yang membutuhkan biaya besar. Populasi ternak sapi potong di kecamatan todanan selama tujuh tahun terakhir cenderung berfluktuasi. Mulai tahun 2009 terjadi peningkatan hingga tahun 2011. kemudian terus menurun sampai tahun 2012.

Potensi sapi potong yang sangat besar tersebut perlu kembangkan dengan stabilisasi harga jual dan pemberian bibit sapi unggul. Namun dalam dua taun terakhir malah mengalami penurunan yang drastis hingga angka 14.56 ribu ekor. Selain sapi potong, potensi ternak kambing/domba dan ayam kampung/pedaging juga cukup besar. Populasi kedua ternak tersebut selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun bertambahnya tidak banyak. Keadaan lahan yang berbukit-bukit, banyak tegalan, hutan rakyat dan sawah tadah hujan dapat menghasilkan rumput dan pakan ternak lain yang melimpah saat musim hujan.

Perdagangan domestik kecamatan todanan pada tahun 2012 mengalami stagnasi/tidak berubah dibanding tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan tidak bertambahnya jumlah pasar tradisional yang berupa pasar desa yang berada di desa sempu dan pasar daerah yang berada di todanan. Perusahaan dagang (pd) di kecamatan todanan berjumlah 56 buah. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 yang sebanyak 53 buah.

Jumlah pd di kecamatan todanan yang tergolong sedikit dibanding kecamatan yang lain. Keseluruhan pd termasuk kategori pd kecil walaupun 1 pd berbadan hukum cv. Koperasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian nasional yang mendapatkan pembinaan secara serius dari dinas deperindagkop menunjukkan kinerja yang cukup baik. Jumlah koperasi di kecamatan todanan pada tahun 2012 sebanyak 23 buah, dua puluh dua berbentuk non kud dan sisanya satu buah berbentuk kud.

Keberhasilan upaya pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan dukungan infrastuktur jalan yang memadai. Infrastuktur jalan merupakan sarana vital untuk yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lain. Semakin baik mutu jalan akan semakin cepat, mudah dan murah biaya angkutan barang/jasa dari dan ke suatu daerah. Siklus kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat sehingga perekonomian dapat berkembang pesat.

Salah satu kendala yang dihadapi kecamatan todanan adalah terbatasnya akses jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan todanan. Panjang jalan di kecamatan todanan selama dua tahun terakhir tidak ada perubahan hanya sepanjang 33 km. Kondisi jalan yang rusak, rusak ringan dan rusak berat mencapai 22,3 km. Dengan kata lain, hanya 32,5 persen saja jalan di kecamatan todanan berada dalam kondisi baik.

Kondisi tanah yang labil dan berkapur dianggap sebagai penyebab utama cepat rusaknya kondisi jalan. Keadaan geografis kecamatan todanan yang berbukit dan memiliki sungai, memerlukan jembatan sebagai salah satu alat penghubung dalam masyarakat. Jumlah jembatan yang terdapat di kecamatan todanan sebanyak 20 buah dengan kondisi rusak ringan 10. Kondisi jembatan yang demikian perlu segera diperbaiki agar kerusakannya tidak semakin parah.

Perekonomian kecamatan todanan masih bercorak tradisional, dominasi sektor pertanian menjadi ciri khas kecamatan todanan. Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 68,62 persen, kemudian disusul sektor keuangan, sektor perdagangan, jasa dan sektor masing-masing memiliki kontribusi sebesar 9,73 persen, 7,19 persen dan 5,14 persen. Sedangkan kontribusi yang paling kecil diberikan oleh sektor pertambangan dan penggalian hanya sebesar 0,07 persen.

Dibandingkan dengan kecamatan sekitarnya, pdrb kecamatan todanan memiliki nilai yang paling besar baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. Kontribusi pdrb kecamatan todanan sebesar 4,73 persen terhadap total pdrb kabupaten blora. Kontribusi pdrb kecamatan todanan menempati peringkat 8 dari 16 kecamatan. Besaran pdrb kecamatan todanan berada diatas pdrb kecamatan banjarejo, tunjungan, japah, dan dibawah ngawen, kunduran. Hal ini menunjukkan potensi kecamatan todanan belum terkelola dengan maksimal dan optimal, perlu pengembangan sektor-sektor yang terkait dengan sektor pertanian seperti pengembangan agroindustri, perdagangan dan jasa-jasa.

Jenang Dan Mbah Sunan Pojok


Sejak dahulu, jenang menjadi idola untuk oleh-oleh warga masyarakat setelah berziarah di makam pejabat pemerintahan dan tokoh pejuang Islam, yang berlokasi di sebelah selatan alun- alun kota Blora.

"Sudah menjadi kebiasaan setiap setahun sekali, bersama warga dan umat muslim lainnya melakukan ziarah dan mendoakan ke makam Mbah Sunan Pojok", ujar salah seorang pengunjung yang tak mau disebut namanya.

Makanan khas terbuat dari tepung beras ketan ini masih menjadi favorit bagi para peziarah yang datang. “Rasanya yang manis bertabur biji wijen dengan harga yang sangat terjangkau. Jenang ini dijual dalam bentuk potongan- potongan yang disesuaikan dengan rupiah yang diserahkan kepada penjual.

Para penjual jenang berdatangan dari luar daerah, terutama dari pantura. Jenang ini bisa bertahan beberapa hari sehingga bisa disimpan untuk menu keluarga. Tidak hanya penjual jenang saja yang ikut berjualan tetapi juga ada penjual buah, makanan, pakaian dan mainan.

Sunan Pojok yang memiliki nama atau sebutan Pangeran Pojok, Pangeran Surabaya, Pengeran Surabahu, Pangeran Sedah, Syaikh Amirulah Abdurrochim dan Mbah Benun Wali Pojok, semasa hidupnya dipenuhi pengabdian kepada pemerintahan Kerajaan Mataram. Jabatan yang di embannya yaitu sebagai Panglima Perang Kerajaan Mataram dan Adipati Tuban pada tahun 1619-1661, namun jabatan duniawi itu akhirnya dilepas dan menjadi Waliyullah.

Makamnya, terletak di selatan Alun-Alun Blora, atau disebut Pesarehan Gedong. Berdampingan dengan salah seorang putranya yang bernama Pangeran Joyo Dipo Bupati I Kadipaten Blora serta puluhan makam pejabat tempo dulu dan kerabat lainnya.

Kecamatan Kunduran

Kegiatan membatik di desa blumbungrejo, kec. Kunduran


Kecamatan kunduran, secara geografis terletak di bagian barat kabupaten blora, berjarak 24 km arah barat dari pusat kota blora. Secara administrasi, kecamatan kunduran di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan todanan, di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan ngawen dan jati, di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan jati, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten grobogan. Bentang terjauh kecamatan kunduran dari barat ke timur sepanjang 7,6 km dan dari utara ke selatan sejauh 20 km.

Kecamatan kunduran memiliki wilayah seluas 127,98 km 2 atau 7,03 persen luas kabupaten blora. dibandingkan kecamatan lain, luas wilayah kecamatan kunduran tergolong besar yaitu menempati urutan ke-5. Desa botoreco merupakan desa yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 24,56 km 2 atau sekitar 19,2 persen dari luas kecamatan kunduran. Desa ini luasnya hampir sama dengan penjumlahan luas wilayah sepuluh desa lain di kecamatan kunduran.

Lahan di kecamatan kunduran terdiri atas lahan sawah seluas 5.553,012 hektar (43,39 persen) dan sisanya lahan bukan sawah sebesar 7.245,276 hektar (56,61 persen). lahan bukan sawah terbagi atas 29,45 persen hutan negara, 16,79 persen tegalan, 8,77 persen pekarangan, 1,61 persen lainnya.

Lahan sawah yang menggunakan irigasi tehnis, setengah teknis dan sederhana sebanyak 1.123 hektar sedangkan sisanya seluas 4.430,54 hektar merupakan sawah tadah hujan. Dengan demikian sebagian besar lahan sawah panen satu kali dalam setahun, hanya sebagian lahan di sepuluh desa yang dapat panen dua kali dalam setahun.

Iklim di kecamatan kunduran secara umum tidak jauh berbeda dengan kecamatan lain di blora. Kecamatan kunduran termasuk daerah dengan curah hujan rendah dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau. Selama periode tahun 2012, rata-rata curah hujan di kecamatan kunduran tercatat sebesar 155 mm dengan rata-rata hari hujan tercatat sebanyak 12 hari perbulan.

Curah hujan cukup tinggi tercatat pada bulan januari, november dan desember dengan curah hujan di atas 200 mm dan pada bulan juni, juli, agustus dengan curah hujan 0. Pada tahun 2012, hujan terjadi hanya 9 bulan dengan frekuensi yang berfluktuasi. Hari hujan tercatat cukup sering terjadi pada bulan desember dengan hari hujan di atas 16 hari perbulan dan paling sedikit pada bulan juli sampai bulan september dengan hari hujan tercatat antara 6-8 hari perbulan.

Berdasarkan uu no. 23 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa tersebut. Dalam menjalankan pemerintahan desa seorang kepala desa dibantu oleh sekretaris dan perangkat desa.

Secara administrasi, kecamatan kunduran terbagi menjadi 26 desa dan merupakan kecamatan dengan jumlah desa yang lumayan banyak. untuk memudahkan koordinasi, setiap desa terbagi menjadi beberapa rukun warga (rw) dan rukun tetangga (rt). Disamping itu, masyarakat kunduran juga menggunakan dusun sebagai wilayah administrasi. Kecamatan kunduran terdiri dari 91 dusun, 95 rukun warga dan 445 rukun tetangga dengan jumlah penduduk sebesar 63.214 jiwa.

Kecamatan kunduran dipimpin oleh seorang camat dan dibantu seorang sekretaris kecamatan. Jumlah pegawai di kantor kecamatan kunduran adalah 14 orang. Jumlah perangkat desa di kecamatan kunduran mengalami perubahan sejak tahun 2010. Perangkat desa pada tahun 2010 berjumlah 297, pada tahun 2011 berjumlah 298 orang, sedangkan pada tahun 2012 berjumlah 301 orang. Jumlah personel perlindungan masyarakat (linmas) yang merupakan aparat desa di bidang keamanan dan ketertiban, tidak ada perubahan yaitu berjumlah 688 orang.

Upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kecukupan jumlah guru. Kedua hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah dan rasio murid guru. Jumlah sekolah jenjang tk, sd, sltp dan slta masih tetap sama dengan tahun 2011 yaitu masing-masing sebanyak 42, 47,6 dan 2 unit.

Seorang guru di tingkat sltp rata-rata harus mengajar 21 siswa. Rasio murid dan guru sltp sedikit naik dibanding tahun 2011 yang rata-rata harus mengajar 19 siswa. Sedangkan rasio murid guru di tingkat slta tercatat sebanyak 13. Rasio murid guru tk paling tinggi terjadi di desa buloh sebesar 31 diikuti desa sempu dengan rasio murid guru sebesar 26. Sedangkan yang paling rendah sebesar 0 terjadi di 5 desa yaitu desa plosorejo, sendangrejo, jetak, bejirejo, dan sendangwates.

Rasio murid dan guru untuk tingkat sd hampir merata di setiap desa dengan kisaran 8 – 17. Hal ini menunjukkan ketersediaan guru sd masih mencukupi dalam proses belajar mengajar.

Rasio guru terhadap banyaknya murid haruslah seimbang agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Semakin banyak murid yang diberi materi semakin turun daya serap murid terhadap materi yang diajarkan. Hal ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah dalam mengambil memajukan mutu pendidikan.

Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk kecamatan kunduran, keberadaan sarana kesehatan yang mudah terjangkau dan biaya murah sangat diperhatikan pemerintah. Posyandu memiliki jumlah paling banyak meliputi 106 posyandu yang tersebar di seluruh desa. posyandu merupakan sarana kesehatan yang terdekat bagi anak balita dan ibu hamil-menyusui.

Pemerintah daerah juga mencanangkan program pelayanan kesehatan murah dan terjangkau bagi masyarakat dan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin dari pustu dan puskesmas. Puskemas terletak di desa sonokidul dan desa sambiroto, sedangkan pustu terletak di desa botoreco, sempu, tawangrejo dan balong.

Tenaga kesehatan yang berdomisili di kecamatan kunduran terdiri dari dokter, mantri kesehatan, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Sedangkan tenaga kesehatan lainnya tidak ada yang berdomisili di kecamatan kunduran. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2012 masih sama dengan tenaga kesehatan tahun 2011. Tenaga kesehatan dukun bayi jumlahnya paling banyak walaupun bersifat tradisional yaitu sebesar 44 orang.

Bidan berdomisili hampir di setiap desa, kecuali: desa gagaan, sambiroto. Jumlah layanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat kecamatan kunduran pada tahun 2012 mencapai 16.269 buah, dengan pelayanan menggunakan jps mencapai 7.012 buah (43,25 persen). Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat miskin berobat ke puskesmas semakin tinggi.

Sektor pertanian merupakan penggerak utama perekonomian sekaligus sumber utama mata pencaharian masyarakat di kecamatan kunduran. Ketersediaan air masih menjadi kendala utama sektor pertanian. komoditi utama berupa padi dan jagung.

Tahun 2012, produksi padi mengalami kenaikan sekitar 20,50 persen dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh meningkatnya luas panen dan adanya musim hujan yang lebih panjang. sedangkan produksi palawija sebagian mengalami penurunan karena sebagian petani kembali menggunakan lahannya untuk menanam padi daripada palawija.

Komoditi jagung yang merupakan andalan petani mengalami penurunan produksi sebesar 10.791 ton atau minus 62,92 persen. Sedangkan tanaman palawija yang mengalami peningkatan produksi adalah ubi kayu. Pada tahun 2011 produksi ubi kayu sebanyak 2.369 ton meningkat menjadi 2.447 ton pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena luas panennya mengalami peningkatan.

Produktivitas tanaman padi dan palawija di kecamatan kunduran masih perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan produksi. pada tahun 2012, produktivitas ubi kayu (146,53 kw/ha) menduduki peringkat teratas dibandingkan tanaman padi (53,73 kw/ha) dan palawija lainnya. sedangkan tanaman yang mempunyai produktivitas terendah adalah tanaman kacang hijau.

Mayoritas penduduk kecamatan kunduran memelihara ternak sapi dengan tujuan untuk menambah penghasilan atau sebagai tabungan yang dapat digunakan saat ada keperluan yang membutuhkan biaya besar. Populasi ternak sapi potong di kecamatan kunduran selama 5 tahun terakhir cenderung berfluktuasi. Mulai tahun 2008 terjadi peningkatan hingga tahun 2010. kemudian selama dua tahun terakhir kembali meningkat. Potensi sapi potong yang sangat besar tersebut perlu kembangkan dengan stabilisasi harga jual dan pemberian bibit sapi unggul.

Selain sapi potong, potensi ternak kambing/domba dan ayam kampung/pedaging juga cukup besar. Populasi kedua ternak tersebut selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun bertambahnya tidak banyak. Keadaan lahan yang berbukit-bukit, banyak tegalan, hutan rakyat dan sawah tadah hujan dapat menghasilkan rumput dan pakan ternak lain yang melimpah saat musim hujan. Saat puncak musim kemarau kendala utama yang dihadapi adalah pakan ternak yang sangat kurang, sehingga peternak harus menjual sebagian ternaknya untuk membeli pakan ternak. terobosan yang kreatif perlu diupayakan agar kendala tersebut dapat diatasi.

Perdagangan domestik kecamatan kunduran pada tahun 2012 mengalami stagnasi/tidak berubah dibanding tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan tidak bertambahnya jumlah pasar tradisional yang berupa pasar desa yang berada di desa sempu dan pasar daerah yang berada di kunduran. Banyaknya perusahaan berbadan hukum di kecamatan kunduran tahun 2012 berjumlah 74 buah. jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 yang sebanyak 73 bummzvah.

Jumlah perusahaan berbadan hukum di kecamatan kunduran tergolong sedikit dibanding kecamatan yang lain. Koperasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian nasional yang mendapatkan pembinaan secara serius dari dinas deperindagkop menunjukkan kinerja yang cukup baik. jumlah koperasi di kecamatan kunduran pada tahun 2012 sebanyak 42 buah, empat puluh satu berbentuk non kud dan sisanya satu buah berbentuk kud.

Keberhasilan upaya pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan dukungan infrastuktur jalan yang memadai. infrastuktur jalan merupakan sarana vital untuk yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lain. semakin baik mutu jalan akan semakin cepat, mudah dan murah biaya angkutan barang/jasa dari dan ke suatu daerah.

Siklus kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat sehingga perekonomian dapat berkembang pesat. Salah satu kendala yang dihadapi kecamatan kunduran adalah terbatasnya akses jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan kunduran. Panjang jalan di kecamatan kunduran selama dua tahun terakhir tidak ada perubahan hanya sepanjang 32 km. Kondisi jalan yang rusak, rusak ringan dan rusak berat mencapai 27,9 km. Dengan kata lain, hanya 12,8 persen saja jalan di kecamatan kunduran berada dalam kondisi baik. Kondisi tanah yang labil dan berkapur dianggap sebagai penyebab utama cepat rusaknya kondisi jalan.

Keadaan geografis kecamatan kunduran yang berbukit dan memiliki sungai/ngarai, memerlukan jembatan sebagai salah satu alat penghubung dalam masyarakat. Jumlah jembatan yang terdapat di kecamatan kunduran sebanyak 110 buah dengan kondisi seluruhnya rusak ringan. Kondisi jembatan yang demikian perlu segera diperbaiki agar kerusakannya tidak semakin parah.

Perekonomian kecamatan kunduran masih bercorak tradisional, dominasi sektor pertanian menjadi ciri khas kecamatan kunduran. sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 66,81 persen, kemudian disusul sektor perdagangan, sektor industri pengolahan dan sektor keuangan masing-masing memiliki kontribusi sebesar 8,11 persen, 4,43 persen dan 7,31 persen. sedangkan kontribusi yang paling kecil diberikan oleh sektor pertambangandan penggalian hanya sebesar 0,09 persen.

Sektor pertanian sangat rentan terhadap kondisi iklim, cuaca dan hama penyakit serta perlu waktu cukup lama untuk meningkatkan produksi. nilai tambah sektor pertanian relatif lebih kecil dan cenderung berfluktuasi dibanding sektor-sektor lain sehingga akselerasi pembangunan tidak maksimal.

Dibandingkan dengan kecamatan sekitarnya, pdrb kecamatan kunduran memiliki nilai yang paling besar baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. kontribusi pdrb kecamatan kunduran sebesar 7,95 persen terhadap total pdrb kabupaten blora. kontribusi pdrb kecamatan kunduran menempati peringkat 4 dari 16 kecamatan. Hal ini menunjukkan potensi kecamatan kunduran belum terkelola dengan maksimal dan optimal, perlu pengembangan sektor-sektor yang terkait dengan sektor pertanian seperti pengembangan agroindustri, perdagangan dan jasa-jasa.

Kecamatan Cepu


Kecamatan cepu, secara geografis terletak di bagian timur kabupaten blora, berjarak 34 km arah timur dari pusat kota blora. Secara administrasi, kecamatan cepu di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan sambong, di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten bojonegoro jawa timur, di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten bojonegoro jawa timur sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan kecamatan kedungtuban. Jarak terjauh kecamatan cepu dari barat ke timur sepanjang 8 km dan dari utara ke selatan sejauh 6 km.

Kecamatan cepu memiliki wilayah seluas 4.914,535 atau 2,70 persen luas kabupaten blora. Dibandingkan kecamatan lain, luas wilayah kecamatan cepu tergolong kecil yaitu menempati urutan ke-16. Kelurahan cepu merupakan kelurahan yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 2,46 km 2 atau sekitar 5 persen dari luas kecamatan cepu.

Lahan di kecamatan cepu terdiri atas lahan sawah seluas 2.038,769 hektar (41,48 persen) dan sisanya lahan bukan sawah sebesar 2.875,766 hektar (58,52 persen). lahan bukan sawah terbagi atas 9,72 persen hutan negara, 18,83 persen tegalan, 21,63 persen pekarangan/ kampung, dan 8,34 persen lainnya.

Lahan sawah di kecamatan cepu ada yang menggunakan irigasi tehnis dan sederhana dan juga ada lahan sawah tadah hujan. Dengan demikian sebagian besar lahan sawah panen tiga kali dalam setahun, ada juga yang panen dua kali dan ada sebagian lahan yang panen sekali dalam satu tahun . Iklim di kecamatan cepu secara umum tidak jauh berbeda dengan kecamatan lain di blora.

Kecamatan cepu termasuk daerah dengan curah hujan rendah dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau. selama periode tahun 2012, rata-rata curah hujan di kecamatan cepu tercatat sebesar 109 mm dengan rata-rata hari hujan tercatat sebanyak 6 hari perbulan. Curah hujan cukup tinggi tercatat pada bulan desember dengan curah hujan 406 mm menurut data yang ada.

Hujan tidak terjadi di setiap bulan, pada bulan juli sampai dengan september tercatat sama sekali tidak terjadi hujan di kecamatan cepu. Akan tetapi di bulan oktober sampai dengan bulan desember menunjukan peningkatan curah hujan yang cukup tinggi mulai dari 4 hari sampai dengan 16 hari terjadi hujan, yang membuat tidak terjadi kekeringan dan bisa mulai bercocok taman.

Berdasarkan uu no. 23 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa tersebut. Dalam menjalankan pemerintahan desa seorang kepala desa dibantu oleh sekretaris dan perangkat desa.

Secara administrasi, kecamatan cepu terbagi menjadi 6 kelurahan dan 11 desa dan merupakan kecamatan dengan jumlah desa yang relatip tidak besar. Untuk memudahkan koordinasi, setiap desa terbagi menjadi beberapa rukun warga (rw) dan rukun tetangga (rt). Disamping itu, masyarakat cepu juga menggunakan dusun atau lingkungan sebagai wilayah administrasi.

Kecamatan cepu terdiri dari 64 dusun, 88 rukun warga dan 425 rukun tetangga. kecamatan cepu dipimpin oleh seorang camat dan dibantu seorang sekretaris kecamatan. Jumlah perangkat desa di kecamatan cepu berjumlah 848 orang, yang terdiri dari kalur sebanyak 6 orang dan kades sebanyak 11 orang, sekdes sebanyak 15 orang dan perangkat desa lainnya sebanyak 103 orang.

Jumlah personel perlindungan masyarakat (linmas) yang merupakan aparat desa di bidang keamanan dan ketertiban, tidak ada perubahan yaitu berjumlah 713 orang, hal ini menunjukan hampir di semua rt ada petugas keamanan dan ketertiban sehingga menjadikan masyarakat kecamatan cepu aman.

Upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kecukupan jumlah guru. Kedua hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah dan rasio murid guru. Jumlah sekolah jenjang tk, sd dan slta masih tetap sama dengan tahun 2011 yaitu masing-masing sebanyak 44 tk, 45 sd dan 15 slta. sedangkan sekolah setingkat smp di cepu mengalami penurunan menjadi 15 unit di tahun 2012 yang sebelumnya 16 unit di tahun 2011.

Pada jenjang pendidikan tk di kecamatan cepu untuk tahun ajaran 2011/2012 seorang guru rata-rata harus mengajar 14 siswa. Beban tugas guru sd sedikit lebih banyak dengan rata-rata mengajar 16 siswa, sedangkan seorang guru di tingkat sltp rata-rata harus mengajar 13 siswa.

Selain upaya memajukan mutu pendidikan formal, pemerintah daerah kabupaten blora juga terus berupaya mengembangkan pendidikan non formal melalui pendidikan kesetaraan atau lebih dikenal kejar paket. Kejar paket ini terbagi dalam tiga kelompok yaitu paket a/kf, paket b dan paket c. Orientasi paket a/kf pada pemberatasan buta aksara dan berhitung. Paket b untuk penyetaraan ijazah setingkat sltp, sedangkan paket c merupakan penyetaraan ijazah setingkat slta.

Kelompok kejar paket a dan paket b ini di pusatkan di pkbm di kel. balun. Selain itu, di tempat pkbm ini juga diselenggarakan berbagai kegiatan kelompok kegiatan ketrampilan lain. Ini untuk menunjang kegiatan ketrampilan pada masyarakat, sehingga nanti diharapkan bisa menumbuhkan sektor ketrampilan yang bisa menumbuhkan ekonomi.

Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk kecamatan cepu, keberadaan sarana kesehatan yang mudah terjangkau dan biaya murah sangat diperhatikan pemerintah. Posyandu memiliki jumlah paling banyak meliputi 88 posyandu yang tersebar di seluruh desa. Posyandu merupakan sarana kesehatan yang terdekat bagi anak balita dan ibu hamil-menyusui.

Pemerintah daerah juga mencanangkan program pelayanan kesehatan murah dan terjangkau bagi masyarakat dan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin dari pustu dan puskesmas. Puskemas terletak di kel cepu, ngroto dan desa kapuan. sedangkan pustu terletak di desa sumberpitu dan mernung.

Tenaga kesehatan yang berdomisili di kecamatan cepu terdiri dari dokter, mantri kesehatan, bidan dan dukun, sedangkan tenaga kesehatan lainnya tidak ada. Untuk dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis ada yang berdomisili di kecamatan cepu. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 127, sedangkan tenaga kesehatan tahun 2011 tercatat sebanyak 130.

Tenaga kesehatan berdomisili hampir di setiap desa di kecamatan cepu. Jumlah layanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat di kecamatan cepu mencakup tiga kunjungan yaitu umum, askes dan jps. Pada tahun 2012 kunjungan umum mencapai 9.381 buah, dengan pelayanan menggunakan jps mencapai 31.695 buah, sedangkan askes mencapai 7.619. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat berobat ke puskesmas semakin tinggi.

Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama perekonomian sekaligus sumber utama mata pencaharian masyarakat di kecamatan cepu selain perdagangan dan jasa. Ketersediaan air masih menjadi kendala utama sektor pertanian. Komoditi utama berupa padi dan jagung. Produksi padi mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, ini lebih disebabkan oleh menaiknya luas panen dan adanya musim yang membantu. Sedangkan produksi palawija ada yang mengalami penurunan dan ada yang mengalami peningkatan produksi adalah kacang tanah dan kedelai.

Produktivitas tanaman padi dan palawija di kecamatan cepu masih perlu terus ditingkatkan. produktivitas padi relative meningkat selama dua tahun terakhir, sedangkan produktivitas palawija selama kurun waktu dua tahun seperti tanaman jagung, kacang hijau mengalami penurunan, tanaman palawija yang meningkat tanaman kacang tanah dan kedelai.

Sebagian besar penduduk kecamatan cepu memelihara ternak sapi dengan tujuan untuk menambah penghasilan atau sebagai tabungan yang dapat digunakan saat ada keperluan yang membutuhkan biaya besar. Populasi ternak sapi potong di kecamatan cepu mengalami penurunan dari tahun 2011 sebanyak 6.241 menjadi 6.229 di tahun 2012.

Selain sapi potong, potensi ternak kambing/domba dan ayam kampung/pedaging dan juga ayam petelur juga cukup besar. populasi kedua ternak tersebut selama dua tahun terakhir tidak banyak mengalami perubahan. Keadaan lahan yang datar, banyak tegalan, hutan rakyat dan sawah tadah hujan dapat menghasilkan rumput dan pakan ternak lain yang melimpah saat musim hujan. Untuk ayam pedaging dan ayam petelur kondisinya memang stabil atau sedikit mengalami peningkatan dikarenakan ada yang milik dari perorangan atau perusahaan.

Saat puncak musim kemarau kendala utama yang dihadapi pakan ternak yang sangat kurang, sehingga peternak harus menjual sebagian ternaknya untuk membeli pakan ternak. Terobosan yang kreatif perlu diupayakan agar kendala tersebut dapat diatasi karena bila musim kemarau para petani kekurangan pangan ternak, sehingga harus mengambil dari luar daerah.

Perdagangan domestik kecamatan cepu pada tahun 2012 mengalami stagnasi/tidak berubah dibanding tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan tidak bertambahnya jumlah pasar tradisional yang berupa pasar desa dan pasar daerah. Pasar sebanyak 6 buah sedangkan pasar daerah sebanyak 2 buah. Pasar desa terdapat di desa mulyorejo, kapuan, sumberpitu, kel.cepu dan balun sedangkan pasar daerah terdapat di kel. cepu dan kel. balun. Meskipun demikian pembangunan kelompok pertokoan di kecamatan cepu makin banyak, hal ini menunjukan perkembangan ekonomi di kecamatan cepu tumbuh dengan pesat.

Jumlah perusahaan di kecamatan cepu termasuk besar dibanding kecamatan yang lain. Keseluruhan perusahaan termasuk kategori perusahaan besar yang berbentuk badan hukum pt dan cv. Koperasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian nasional yang mendapatkan pembinaan secara serius dari dinas deperindagkop menunjukkan kinerja yang cukup baik. Jumlah koperasi di kecamatan cepu pada tahun 2012 sebanyak 46 buah berbentuk non kud dan sisanya satu buah berbentuk kud.

Keberhasilan upaya pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan dukungan infrastuktur jalan yang memadai. Infrastuktur jalan merupakan sarana vital untuk menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lain. Semakin baik mutu jalan akan semakin cepat, mudah dan murah biaya angkutan barang/jasa dari dan ke suatu daerah. Siklus kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat sehingga perekonomian dapat berkembang pesat.

Salah satu kendala yang dihadapi kecamatan cepu adalah jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan cepu sebagian kecil mengalami kerusakan. Panjang jalan di kecamatan cepu selama tahun 2010 dan 2011 sedikit mengalami perubahan. Pada tahun 2011 kondisi jalan yang rusak dan rusak ringan mencapai 35,5 km. Dengan kata lain, perlu adanya perbaikan jalan secepatnya karena kecamatan cepu merupakan pusat kegiatan ekonomi kedua di kabupaten blora yang peranannya sangat penting.

Kondisi tanah yang labil dan kelebihan tonase dianggap sebagai penyebab utama cepat rusaknya kondisi jalan. Keadaan geografis kecamatan cepu sebagian kecil terdiri dari hutan dan memiliki sungai/ngarai, memerlukan jembatan sebagai salah satu alat penghubung dalam masyarakat. Jembatan yang terdapat di kecamatan cepu kondisinya ada yang baik dan ada yang rusak ringan sehingga kondisi jembatan yang demikian perlu segera diperbaiki agar kerusakannya tidak semakin parah dan kegiatan ekonomi bisa berjalan lancar.

Perekonomian kecamatan cepu sudah bisa dianggap cukup modern, dengan meratanya penunjang struktur ekonomi hampir di semua lini. bisa dilihat dari sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 14.96 persen, sektor pertambangan sebesar 24.73, dan sektor perdagangan sebesar 33.20 persen. Sektor industri pengolahan, sektor keuangan dan sektor angkutan dan telekomunikasi, serta sektor jasa-jasa masing-masing memiliki kontribusi sebesar 6,27 persen, 9.16 persen, 4.28 persen dan 4,13 persen.

Sedangkan kontribusi yang paling kecil diberikan oleh sektor listrik, gas dan air serta bangunan hanya sebesar 1,21 dan 2.06 persen. Hampir meratanya di semua sektor memberikan tantangan tersendiri bagi perkembangan perekonomian di kecamatan cepu. Tiga sektor penyumbang terbesar perlu ditingkatkan terutama sektor pertambangan migas agar mampu menjadi penggerak ekonomi kecamatan cepu. Nilai tambah sektor ini relatif besar dibanding sektor-sektor lain sehingga dapat mendorong akselerasi pembangunan secara maksimal.

Dibandingkan dengan kecamatan sekitarnya, pdrb kecamatan cepu memiliki nilai yang relatif besar baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. Kontribusi pdrb kecamatan cepu sebesar 16,85 persen terhadap total pdrb kabupaten blora. Besaran pdrb kecamatan cepu paling tinggi dibanding 5 kecamatan sekitar. Hal ini menunjukkan potensi kecamatan cepu sudah terkelola dengan maksimal dan baik.

Popular Posts

Labels

close